Rabu, 17 Juni 2009

BP Migas akan Optimalkan Operasi Sumur Tua

JAKARTA--Badan Pengatur Hulu (BP) Migas akan mengoptimalkan operasi sumur tua yang sudah tidak digunakan sejak tahun 1970 guna mencapai target produksi minyak sebesar 960 ribu barel per hari. Kepala BP Migas Raden Priyono mengatakan, rencananya sumur-sumur tua akan dibuka kembali tahun ini. "Namun tidak bisa langsung dioperasikan. Sebab sumur tersebut sudah lama tidak dioperasikan," katanya di Jakarta, Rabu, (11/2).Untuk mengoperasikan sumur tua, terang Priyono, pihaknya sedang membuat Standard Operational Procedures (SOP) guna mengoperasikan sumur tua. Pasalnya sumur tua itu mudah terbakar. Sehingga perlu petunjuk untuk mengoperasikan sumur tua supaya pekerjanya mendapatkan jaminan keamanan. "Kalau sumur tua langsung dibuka begitu saja, siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan kerja. Kami berharap bulan April mendatang sudah ada pilot project pengoperasian sumur tua,"terangnya.Di Indonesia, ujar Priyono, terdapat 10 ribu sumur tua termasuk di daerah operasi para kontraktor. Di daerah operasi Kalrez terdapat 123 sumur tua, di CPI terdapat 236 sumur tua, di PT Pertamina EP area Cepu terdapat 1.967 sumur tua, di PT Pertamina EP UBEP Lirik terdapat 30 sumur tua, di PT Pertamina EP Area Lirik terdapat 17 sumur tua, dan di Kalila terdapat 8 sumur tua.Rencananya, kata Priyono, sumur-sumur tua yang tidak terdapat di wilayah pengoperasian kontraktor akan dioperasikan oleh Koperasi Unit Desa (KUD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). "Pengoperasian sumur tua hanya bisa dilakukan menggunakan peralatan tradisional seperti timba. Sebab sumur tersebut terlalu sempit," katanya.Produksi minyak sumur tua, lanjut Priyono, hanya sekitar dua hingga lima barel per hari. "Jika ada sumur tua yang bisa menghasilkan minyak mentah sebanyak 10 barel per hari itu sangat bagus," katanya.Kami, ujar Priyono, tetap optimis target produksi minyak sebesar 960 ribu barel per hari bisa tercapai. "Namun yang kami khawatirkan adalah rendahnya harga minyak yang terus berlangsung. Jika harga minyak tetap seperti ini, setoran BP Migas ke pemerintah bisa berkurang drastis," ujarnya. dya/is

Tidak ada komentar:

Posting Komentar