Minggu, 03 Mei 2009

PENGARUH HARGA MINYAK DUNIA (OPEC BASKET-11), BIAYA PRODUKSI (PRODUCTION COST), TARIF EKSPOR MIGAS DAN KEBIJAKAN KUOTA OPEC UNT

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
Di abad 21 masyarakat dunia telah dicemaskan oleh kenyataan, bahwa cadangan sumber daya energi primer minyak bumi cadangannya telah semakin menipis. Kenaikan harga minyak dunia di atas angka kritis US$ 55 per barel yang terjadi sejak april 2005 sangat merisaukan karena memberikan dampak yang sangat luas terhadap stabilitas ekonomi, politik dan keamanan di berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia. Beberapa negara tetangga bereaksi terhadap hal ini dengan cara menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sehingga faktor eksternal ini tidak dapat dihindari lagi. Mitos bahwa negara Indonesia kaya akan minyak harus sudah disingkirkan. Masa-masa keemasan tersebut harus segera berlalu. Di satu sisi pertumbuhan konsumsi BBM semakin meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk, semakin membaiknya standar hidup masyarakat serta meningkatnya kegiatan industri. Akan tetapi disisi lain Indonesia sebagai salah satu anggota OPEC tetap harus memenuhi standar kuota OPEC untuk terus melakukan bahkan meningkatkan ekspor minyak mentah.
Sebagaimana diungkapkan oleh Staf ahli menteri ESDM Prof. Dr. Hardi Prasetyo,APU (BBMWatch Journal:2004) bahwa “Kenaikan harga minyak dunia tidak hanya dipengaruhi oleh aspek fundamental pasar, namun juga faktor non fundamental yang terkadang justru tingkat sensitifitasnya lebih tinggi”. Faktor fundamental diantaranya yaitu adanya peningkatan konsumsi yang signifikan akibat tingginya pertumbuhan ekonomi Cina dan Amerika. Hal ini memberikan dampak pada peningkatan permintaan (demand) minyak dunia lebih dari yang diperkirakan . Faktor fundamental lain adalah belum stabilnya produksi beberapa negara produsen utama OPEC (Irak, Nigeria dan Venezuela) akibat berbagai masalah politik internal . Sedangkan faktor Non fundamental yang mempengaruhi tingginya harga minyak adalah berkaitan dengan ketidakpastian situasi geopolitik terutama di kawasan Timur Tengah, adanya spekulasi pasar dan tingginya biaya produksi minyak mentah.
Total Ekspor Minyak Indonesia
Tahun 2000-2005
Tahun Ekspor
(Juta barel)
1995 47,45
1996 50,19
1997 56,30
1998 50,37
1999 51,24
2000 55,41
2001 57,37
2002 59,17
2003 64,11
2004 67,79
2005 59,56
(Sumber : OPEC Annual Statistical Bulletin 2004)
Berpijak pada latar belakang di atas tentunya masalah penurunan ekspor minyak mentah di Indonesia ini sangat penting untuk diteliti. Untuk itu penulis tertarik untuk menganalisis lebih jauh tentang penurunan nilai ekspor minyak Indonesia dengan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Selengkapnya judul penelitian yang akan penulis angkat adalah “PENGARUH HARGA MINYAK DUNIA (OPEC BASKET-11), BIAYA PRODUKSI (PRODUCTION COST), TARIF EKSPOR MIGAS DAN KEBIJAKAN KUOTA OPEC UNTUK INDONESIA PERIODE 1995-2005”

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Sejauhmana pengaruh harga minyak dunia (OPEC Basket-11) terhadap ekspor minyak mentah Indonesia tahun 1995-2005?
2. Sejauhmana pengaruh biaya produksi minyak mentah terhadap ekspor minyak mentah Indonesia tahun 1995-2005?
3. Sejauhmana pengaruh tarif ekspor migas terhadap ekspor minyak mentah Indonesia tahun 1995-2005?
4. Sejauhmana pengaruh kebijakan kuota OPEC untuk Indonesia terhadap ekspor minyak mentah Indonesia tahun 1995-2005?
5. Sejauhmana pengaruh harga minyak dunia (OPEC Basket-11), biaya produksi, tarif ekspor dan kebijakan quota OPEC terhadap ekspor minyak mentah Indonesia tahun 1995-2005?

3. Manfaat Penelitian
• Manfaat Teoritis
1. Secara teoritis dapat menambah kedalaman dan keluasan ilmu ekonomi yang berkaitan dengan bahasan yang diteliti khususnya perkembangan ilmu ekonomi internasional mengenai harga minyak dunia, biaya produksi, kebijakan tarif dan kebijakan kuota yang ditetapkan oleh OPEC.
2. Selain itu, dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi keterkaitan antara ilmu ekonomi dengan pengelolaan energi sumber daya.
• Manfaat Praktis
1. Sebagai umpan balik bagaimana harga minyak dunia, biaya produksi, tarif migas dan kebijakan kuota dapat mempengaruhi ekspor minyak mentah Indonesia.
2. Dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti serta bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai energi minyak bumi.

4. Hipotesis
Hipotesis adalah anggapan dasar terhadap suatu masalah. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini hipotesis terdiri dari dua yaitu hipotesis mayor dan hipotesis minor.
Hipotesis mayor adalah hipotesis induk yang menjadi sumber dari anak-anak hipotesis. Sedangkan hipotesis minor adalah hipotesis yang dijabarkan dari hipotesis mayor, oleh karena itu harus sejalan dengan hipotesis mayor.
1. Hipotesis Mayor
Harga minyak dunia (OPEC Basket-11), biaya produksi (cost production) minyak mentah, tarif ekspor migas, kebijakan kuota OPEC untuk Indonesia baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Ekspor Minyak Mentah (Crude Oil) Indonesia.
2. Hipotesis Minor
Adapun hipotesis minor dalam penelitian ini adalah :
1. Harga minyak dunia (OPEC Basket 11) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekspor minyak mentah (crude oil) Indonesia.
2. Biaya produksi (cost production) minyak mentah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekspor minyak mentah (crude oil) Indonesia.
3. Tarif ekspor migas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekspor minyak mentah (crude oil) Indonesia.
4. Kebijakan kuota OPEC untuk Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekspor minyak mentah (crude oil) Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar